Archive for October 2014
10.26.2014
SEJARAH
DUSUN SAMBENG SARI (selatan gunung munggut)
wilayah Pringapus tidak didominasi Islam, mereka menyembah paganisme
yang masih merajalela di masyarakat. patung-patung para dewa yang mereka buat, berjajar dengan indah
di setiap rumah ibadah. hampir setiap hari mereka datang ke rumah ibadah untuk
hanya berdoa dan beribadah kepada dewa mereka percaya. petani
dan pedagang datang
ke pasar dalam rangka bertukar makanan
pokok setiap hari, ya sistem barter benar masih
berlaku saat ini. Desa nyelowok adalah sebuah
desa yang indah di selatan lembah munggut
yang indah (gunung munggut) .desa dihuni oleh sekitar
750 keluarga yang
menempati rumah sederhana.
Namun, seorang pemuda bernama Aditya menganggap dunia
ini penuh dengan kebohongan dan keegoisan masyarakat, masyarakat
pagan sekarang adalah kesalahan.
Once upon a time, satu hari aditya, dan kakaknya pergi memancing di sungai, keadaan sungai seperti biasa, banyak yang mencuci pakaian.berenang di sungai,atau hanya bermain air. Aditya adalah bungsu dari dua bersaudara, nama lengkapnya adalah Aditya putra kencana, ayahnya adalah seorang kepala desa di nyelowok, ia sangat tegas dan dalam komunitas dan sangat disegani di sekitar.namanya adalah andika wijaya putra, dan saudaranya bernama Agung setya andika .
Once upon a time, satu hari aditya, dan kakaknya pergi memancing di sungai, keadaan sungai seperti biasa, banyak yang mencuci pakaian.berenang di sungai,atau hanya bermain air. Aditya adalah bungsu dari dua bersaudara, nama lengkapnya adalah Aditya putra kencana, ayahnya adalah seorang kepala desa di nyelowok, ia sangat tegas dan dalam komunitas dan sangat disegani di sekitar.namanya adalah andika wijaya putra, dan saudaranya bernama Agung setya andika .
Aditya: saudara
bagaimana jika setelah memancing, kami bermain
Bentengan? Aku akan
mengalahkan
kamu lagi.
Agung: Oke, tapi jangan berharap seperti itu, aku akan mengalahkan kamu kali ini.
Aditya: (tersenyum) apa pun yang Anda katakan, yang terpenting saya yang akan menang. mereka bermain-main seperti anak muda, tetapi kebersamaan yang menyenangkan berakhir karena suasana menjadi kacau, banyak kerumunan orang yang datang ke rumah di sana, "apa yang terjadi di sini" pertanyaan agung kepada mereka, "hanya menendang dukun", "dukun adalah sihir ahli "," benar-benar menendang itu hanya dukun ", masyarakat semakin kacau dan hampir baku hantam terjadi. mendengar suara keributan, aditya segera berlari ke rumahnya dan memanggil ayahnya.
Aditya: Sampurasun ayah, di mana kau?
Ayah: rampes adit, mengapa kau ...
Ayah belum selesai berbicara, aditya menarik tangannya ke arah kerumunan.Ayahnya yang kebingungan menjadi tambah bingung karena banyak orang-orang berkerubung di depan rumah kontrakan.”lihat itu kepala desa”,”pak usir saja dukun itu”,”pak kepala desa,cepat usir dia”.
Agung: Oke, tapi jangan berharap seperti itu, aku akan mengalahkan kamu kali ini.
Aditya: (tersenyum) apa pun yang Anda katakan, yang terpenting saya yang akan menang. mereka bermain-main seperti anak muda, tetapi kebersamaan yang menyenangkan berakhir karena suasana menjadi kacau, banyak kerumunan orang yang datang ke rumah di sana, "apa yang terjadi di sini" pertanyaan agung kepada mereka, "hanya menendang dukun", "dukun adalah sihir ahli "," benar-benar menendang itu hanya dukun ", masyarakat semakin kacau dan hampir baku hantam terjadi. mendengar suara keributan, aditya segera berlari ke rumahnya dan memanggil ayahnya.
Aditya: Sampurasun ayah, di mana kau?
Ayah: rampes adit, mengapa kau ...
Ayah belum selesai berbicara, aditya menarik tangannya ke arah kerumunan.Ayahnya yang kebingungan menjadi tambah bingung karena banyak orang-orang berkerubung di depan rumah kontrakan.”lihat itu kepala desa”,”pak usir saja dukun itu”,”pak kepala desa,cepat usir dia”.
kepala
desa:tenang,ini ada apa sebenarnya?
Orang 1:itu
pak,lihat ada dukun di desa kita.
“usir
saja dukun itu”,”jangan biarkan dia disini”
Kyai
basyarudin:maaf saya itu bukan dukun,saya hanya seorang ustazd.
Kepala desa:sebaiknya
kita masuk,dan selesaikan urusanya di dalam.
Setelah mereka
masuk ke dalam,mereka pun mulai menyampaikan perihal yang lurus dan benar.
Kepala desa:kisana,saya
pernah mendengar nama anda,tetapi kisah yang saya dengar tentang siapa sebenarnya
anda itu masih simpang siur.siapa kamu sebenarnya?
Basyarudin:nama
saya basyarudin,saya mendirikan sebuah padepokan di gunung munggut,dan
menyembah tuhan allah.swt yang maha besar.
Kepala
desa: (heran) allah?siapa dia?apakah dia dewa yang kamu sembah?
Basyarudin :allah itu bukan dewa,melainkan tuhan yang
maha kuasa atas segalanya.
Kepala desa:benarkah
itu?
Basyarudin
:benar! Allah.swt adalah tuhan pencipta jagat raya yang indah ini,dialah
pemilik setiap ruh yang bernyawa.
Kepala desa:baiklah,Desa
nyelowok bisa menerima kamu,tetapi bukan ajaran kamu,jadi tinggalkan
agamamu,atau tinggalkan desa nyelowok.
Basyarudin
: (tersenyum) baiklah,terima kasih atas kebaikan anda,saya memilih meninggalkan
desa indah ini.
Aditya : (heran) sebegitu hebatkah allah
kamu,sehingga kamu lebih memilihnya,daripada desa kami ini wahai pak tua?
Basyarudin:
benar anak muda,saya lebih memilih dia yang menciptakan saya.
Setelah itu,kyai
Basyarudin pergi meninggalkan desa nyelowok dan kembali ke padepokanya di
gunung munggut, Basyarudin gagal menambah muridnya,dan menyebarkan agama islam
di daerah nyelowok,tetapi ternyata diam-diam aditya tertarik dengan agama baru
itu,sebulan kemudian aditya pergi menuju gunung munggut untuk berguru kepada Basyarudin,dan
ia meminta restu dari ayahanda,dan kakaknya.
Sampai di
gunung munggut,aditya disapa oleh seorang pemuda.
Santri
:siapakah kamu,dan ingin melakukan apa?
Aditya:
pertemukanlah saya dengan Basyarudin wahai temanku!
Santri :kau
pasti mata-mata,kau bukan temanku,dan kau akan mati di tempat ini.
Mereka bertarung.lalu
santri pun kalah.
Santri :siapakah
kau sebenarnya (menahan sakit)
Aditya :
nama saya adalah.....
Santri :
siapa?
Aditya
:kasih tau kagak yah? (ekspresi senang)
Santri :
bangsat cepetan.
Aditya :
haha nama saya adalah Aditya putra kencana.saya
ada keperluan dengan kyai basyarudin.
Kyai
basy: saya ada di sini,anak muda,apa yang membawa kamu ke sini?
Aditya
: ajarkan saya tentang ajaranmu,allahmu,dan agamamu,maka saya akan menjadi
orang yang pandai lagi bijaksana.
Basyarudin
:sungguh aku akan mengajarimu.
Dan
setelah itu aditya berguru kepada basyarudin bersama para santri yang lainya,
Lima
belas tahun kemudian,aditya yang sudah menjadi pendekar kembali ke desanya,dia
meminta restu ayahnya untuk membuat kehidupan sendiri,dan membangun sebuah
dusun di wilayah selatan.
Aditya:assalamualaikum.wr.wb
Ayah
: walaikumsallam,ya allah,akhirnya kamu pulang nak.
Aditya:iya
yah,sepuluh tahun mengembara sangat melelahkan.
Kakak
: sudah jelas,apalagi kamu sudah menjadi pendekar.
Aditya:
kakak,bagaimana kabar kamu?
Kakak:
beginilah,masih seperti dahulu.
Aditya:
ayah,saya ingin mendirikan sebuah dusun.bagaimana menurut ayah?
Ayah
: tentu saja,kenapa tidak untuk putra ayah ini.silahkan wilayah mana yang mau
kamu ambil?
Aditya:
di wilayah selatan ada sebuah pohon sambeng (Lasia Spinosa (araceae)) yang
sangat besar,saya akan mengambil daerah itu.
Ayah :
Sambeng?apa maksudmu di hutan selatan itu?
Aditya:iya,kelak
hutan itu akan berubah menjadi dusun yang indah bernama dusun sambeng sari.
Kakak
: (melas) apa aku tidak kamu ajak?
Aditya:
tentu saja kak,kamu akan aku beri wilayah timur pohon sambeng (sambeng wetan)
dan saya sambeng kulon.
Kakak
: begitu ya,padahal aku Cuma bercanda,tapi mari berlomba untuk membangun desa
itu.
Aditya:
lomba? Baiklah,yang kalah harus jadi pelayan selama 10 tahun,bagaimana?
Kakak:
10 tahun? Baiklah.
Dan
sejak itulah dusun sambeng di bentuk,semakin lama penduduk dari wilayah lain
bergabung dengan sambeng dan susunan desa lebih mudah di atur,dengan pemimpin
yang adil dan bijaksana,sambeng mampu menjadi sebuah dusun yang disegani di
masa lalu,dusun yang indah mempesona.dan kini telah berabad-abad sudah Aditya
meninggal dalam damai,tetapi jejak kepahlawananya membangun dusun ini bersama
kakaknya tidak akan sia-sia,dan keturunan aditya masih berlanjut hingga
sekarang,kalian mengenalnya sekarang,namanya adalah: keyfin aditya
pratama,putra zaenal abdie.
Inggrisnya
In the
past, the region is not dominated Pringapus Islam, they worship the paganism
that is still rampant in society. statues of the gods they made, lined with
beautiful in every house of worship. almost every day they come to the house of
worship to just pray and worship the god they believe. farmers and traders come
to the market in order to exchange staple foods every day, yes true barter
system is still valid today. Nyelowok village is a beautiful village in the
south beautiful valley munggut (mountain munggut) .desa inhabited by about 750
families who occupy modest home. However, a young man named Aditya assume the
world is full of lies and selfishness of society, pagan society now is a
mistake.
Once upon
a time, one day aditya, and her brother went fishing in the river, the state of
the river as usual, many pakaian.berenang washing in the river, or just play
water. Aditya is the youngest of two brothers, his full name is Aditya golden
son, his father was a village head in nyelowok, he was very firm and in the
community and is highly respected in sekitar.namanya andika wijaya son, and a
brother named Supreme setya andika.
Aditya:
brother what if after fishing, we played Bentengan? I will beat you again.
Court:
Okay, but do not expect that, I'll beat you this time.
Aditya:
(smiling) no matter what you say, the most important thing I will win. they
play like a young child, but the togetherness that the fun ends because the
atmosphere becomes chaotic, lots of crowds of people who came to the house over
there, "what happened here" the great question to them, "just
kicking quack", "shaman is magic expert "," really kick it
just quack ", the public is increasingly chaotic and almost fisticuffs
occur. hear the sound of the commotion, aditya immediately ran to her house and
called her father.
Aditya:
Sampurasun father, where are you?
Father:
rampes adit, why do you ...
Dad has
not finished talking, aditya pull his hand toward kerumunan.Ayahnya the
confusion became more confused because many people berkerubung in front of the
rented house. "Refer to the head of the village", "quack pack
just kicked it", "the chief of the village, quickly expelled him
".
village
head: calm, there is what exactly?
Person
1: the pack, look no shaman in our village.
"Just
kicked the shaman", "do not let him here"
Kyai
basyarudin: sorry I was not a quack, I'm just a ustazd.
The
village head: should we go, and finish urusanya inside.
Once
they get inside, they begin to convey the subject matter straight and true.
The
village head: kisana, I've heard your name, but the story I heard about who you
are it's still true intersection siur.siapa you?
Basyarudin:
basyarudin my name, I set up a hermitage in the mountain munggut, and worship
the almighty god allah.swt.
The
village head (wonder) gods? Who is he? If he's the god you worship?
Basyarudin:
god was not a god, but god almighty for everything.
The
village head: is that correct?
Basyarudin:
true! Allah.swt is god the creator of this wonderful universe, he owns every
spirit that animate.
The
village head: Okay, nyelowok village can receive you, but instead of teaching
you, so leave your religion, or leave the village nyelowok.
Basyarudin:
(smiling) Well, thank you for your kindness, I chose to leave this beautiful
village.
Aditya:
(surprised) all that hebatkah gods are you more choice, than our village is O
old man?
Basyarudin:
a mere lad, I prefer him who created me.
After
that, Basyarudin clerics left the village and returned to padepokanya nyelowok
in mountain munggut, failed to add to his Basyarudin, and spread the religion
of Islam in the area nyelowok, but it secretly aditya interested in the new
religion, a month later aditya munggut to go to the mountain Basyarudin learning
from, and he asked for the blessing of the father, and brother.
Up on
the mountain munggut, aditya accosted by a young man.
Pupils:
who are you, and want to do what?
Aditya:
I pertemukanlah with Basyarudin oh my!
Pupils:
you must be a spy, you're not my friend, and you will die in this place.
They
bertarung.lalu students were lost.
Pupils:
who are you actually (in pain)
Aditya:
my name is .....
Pupils:
who?
Aditya:
kagak love yah know? (happy expression)
Pupils:
Hurry bastard.
Aditya:
haha my name is Aditya kencana.saya son there is a need to basyarudin clerics.
Kyai
basy: I'm here, young man, what brings you here?
Aditya:
teach me about your teaching, your god and your religion, then I will be more
thoughtful intelligent people.
Basyarudin:
indeed I will teach you.
And
after that aditya basyarudin together the learning from the other students,
Fifteen
years later, aditya who have become warriors returned to his village, he asked
his father's blessing to make their own lives, and to build a village in the
southern region.
Aditya:
assalamualaikum.wr.wb
Father:
walaikumsallam, god yes, finally you come home, son.
Aditya:
Yeah, well, ten years of wandering very tiring.
Big
Brother: it is clear, moreover you've become a warrior.
Aditya:
brother, how are you?
Big
Brother: thus, still as before.
Aditya:
father, I want to set up a dusun.bagaimana according to the father?
Dad: Of
course, why not for father son ini.silahkan which region would you take?
Aditya:
in the south there is a tree Sambeng (Lasia Spinosa (Araceae)) is very large, I
would take that area.
Father:
Sambeng? What do you mean in the southern forest?
Aditya:
yes, someday it will turn out to be jungle beautiful hamlet named hamlet
Sambeng cider.
Sister:
(melas) what did not you invite me?
Aditya:
kak course, you will I give the eastern region Sambeng tree (Sambeng wetan) and
I Sambeng kulon.
Sister:
so yes, and I Just kidding, but let's race to build the village.
Aditya:
race? Well, the loser has to be a servant for 10 years, how?
Big
Brother: 10 years? Okay.
And
since then the village Sambeng in shape, the longer residents of other regions
joined Sambeng and easier in the composition of the village set, with a fair
and thoughtful leader, Sambeng capable of being a respected village in the
past, a beautiful hamlet mempesona.dan now has for centuries been Aditya died
peacefully, but traces kepahlawananya build this village with his brother will
not be in vain, and aditya descendants are still continuing today, you know him
now, his name is: Keyfin aditya pratama, son zaenal Abdie.