- Back to Home »
- LAPORAN »
- Laporan STUDY TOUR Museum Purna Bhakti Pertiwi
Posted by : Keyfin etrama di raizel
12.28.2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang pembuatan karya tulis
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 01 PRINGAPUS Tahun Pelajaran 2009/2010. Siswa kelas VIII SMP Negeri 01 PRINGAPUS diberi tugas untuk menyusun laporan hasil Study Wisata yang telah dilaksanakan kemarin pada tanggal 23-25 april 2012.
a)
Kami (tim penyusun) ingin mengetahui sejarah tentang
Museum Purna Bhakti Pertiwi.
b)
Kami
ingin mengetahui beberapa koleksi yang terdapat di dalam Museum Purna Bhakti
Pertiwi.
c)
Kami
ingin mengetahui tata ruang di Museum Purna Bhakti Pertiwi.
d)
Kami
ingin mempunyai pengalaman dari luar sekolah.
e)
Kami
ingin menambah pengetahuan tentang Museum Purna Bhakti Pertiwi.
2.
Tujuan pembuatan
karya tulis
a)
Menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Museum Purna Bhakti Pertiwi.
b)
Pemenuhan
tugas yang diberikan sekolah.
c)
Menumbuhkan
sikap cinta tehadap benda – benda bersejarah.
3.
Sistematika
pembuatan karya tulis
a)
Pendahuluan
b)
Isi
c)
Penutup
BAB II
ISI atau DESKRIPSI OBJEK
A. Sejarah Museum Purna
Bhakti Pertiwi
Museum
Purna Bhakti Pertiwi didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghargaan yang tinggi
atas dukungan masyarakat Indonesia dan manca negara kepada Bapak Soeharto. Museum Purna Bhakti
Pertiwi ini diresmikan pada tanggal 23 Agusutus 1993 oleh Presiden Republik
Indonesia yang ke-2 H.M. Soeharto, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto,
penggagas pendirian museum ini. Luas bangunan museum 25.095 di atas tanah seluas 19,73 hektar.
Gagasan mendirikan museum dengan konsep tumpeng tersebut
disampaikan kepada Ir. Franky du Ville, IAI untuk menyiapkan rancangan bangunannya
selama 3 tahun, yang pada akhirnya pada tanggal 26 Desember 1987 peletakan batu
pertama pembangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi dimulai.
Pembangunan
berlangsung selama 5 tahun (tahun 1987 sampai tahun 1992). Proses selanjutnnya adalah penataan
koleksi, yang berlangsung selama kurang lebih 8 bulan, mulai dari bulan Desember 1992 sampai
dengan Agustus 1993.
Museum Purna Bhakti Pertiwi menyimpan beraneka ragam
koleksi. Sebelumnya, sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien
Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa
pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik
Bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cenderamata yang
dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat yang paling baik
untuk itu adalah di museum.
Cenderamata tersebut sebagai ungkapan tali persahabatan dari
berbagai negara, dari teman, kerabat ataupun rakyat biasa. Karena itu Ibu Tien
Soeharto ingin membuat suatu wadah yang berupa museum yang berfungsi sebagai
penghimpun, merawat, meneliti dan dokumentasi dari seluruh cenderamata atau
penghargaan tersebut.
Namun, museum yang akan dibangun tersebut tentunya juga
memiliki fungsi sebagai bukti eksistensi historis tentang peranan dan
perjuangan Pak Harto dalam keterlibatan bagi perjalanan bangsa Indonesia sejak
dari merebut, menegakkan, membela dan mengisi kemedekaan.
B.
Tata
Ruang Museum Purna Bhakti Pertiwi
Museum
Purna Bhakti Pertiwi disambut dua patung Panyembrama, patung selamat datang.
Patung karya seniman Dewa Made Windia sumbangan Ny Siti Hardiyanti Rukmana ini,
terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240 sentimeter. Panyembrama
adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu
terhormat.
Secara garis besar
bangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi terdiri dari bangunan utama, penunjang,
tata luar ruang, graham lukisan. Bangunan utama seluas kurang lebih 25.000 yang terdiri :
1.
Ruang Perjuangan
Ruang perjuangan terdiri dari dua lantai. Lantai
pertama berupa ukiran dinding yang menceritakan riwayat kehidupan Bapak
Soeharto dari lahir sampai beliau menjabat presiden. Lantai ke dua berisi
koleksi foto – foto dokumenter, replika, satu bendera pusaka, pakaian militer,
rompi anti peluru, dan lain – lain.
Di tengah
ruang terdapat ukiran – ukiran Rama dari pohon sawo kecik yang berasal dari
Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur. Ukiran tersebut merupakan peninggalan Epik
Ramayana yang menceritakan kisah perjuangan Sri Rama dalam menumpas angkara
murka. Makna dari kisah tersebut adalah kebaikan akan selalu mengalahkan
kejahatan.
2.
Ruang Utama
Ruang utama terletak di tengah dan merupakan
induk dari seluruh bangunan museum yang terdiri dari tujuh lantai. Di ruang
utama inilah tersimpan sebagian besar koleksi museum yang terdiri dari beraneka ragam koleksi gerabah,
keramik, porselin, wastra, gelas, kristal, logam, dan batu. Di ruang utama ini terdapat replika Peraduan Putri Cina.
Replika ini terbuat dari batu gion-jadeite berwarna hijau dan berasal dari
Propinsi Yunan, Cina.
3.
Ruang Khusus
Ruang khusus terdiri dari dua lantai, ruang ini
menyimpan tanda kehormatan yang dianugerahkan kepada Bapak Soeharto, baik dari
pemerintah Republik Indonesia maupun luar negeri, misalnya Bintang RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968),
Bintang Mahaputra Adipurna (1968), dan Bintang Gerilya (1965).
Selain itu, Bapak Soeharto juga menerima
penghargaan dari badan dunia “ The aviceno “ dari UNESCO, “ The Healt For All “
dari WHO, “ Global Statesman Award “ dari United Nation Population, “ Rice
Importer to Self Suffi ciency “ dari FAO
UNDP. Selain itu, juga menerima penghargaan dari PBB “ Helen Keller
International “.
4.
Ruang Asthabrata
Ruang
asthabrata terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdiri tentang 8
besar kepemimpinan yang dikenal “
Asthabrata “. Delapan asas kepemimpinan yang digambarkan melalui peraga wayang
dengan lakon Wahyu Sri Makutha, Rama adalah delapan asas yang bersumber pada delapan
sifat dan watak unsur dalam, yaitu bumi, angin, samudera, bulan, matahari,
langit, api, dan bintang.
Pada lantai ke dua merupakan ruang pameran foto
–foto Bapak Soeharto beserta keluarga dalam berbagai aktivitas kehidupan sehari
–hari, baik sebagai pemimpin negara, kepala keluarga maupun sebagai warga
masyarakat.
5.
Perpustakaan
Museum Purna Bhakti Pertiwi yang juga berfungsi
sebagai wahana pendidikan mempunyai perpustakaan yang menyimpan 40.000 buah
buku, majalah, dan album dalam berbagai ilmu pengetahuan.
Lantai pertama berfungsi sebagai ruang baca dan
tempat majalah, sedangkan ruang ke dua berfungsi sebagai tempat menyimpan buku.
Selain itu, ruang luar masih ada juga
bangunan penunjang yang terdiri dari gerbang penerima, kafetaria, kantor
pengelola, musholla shelter, gerbang serba guna, area bermain anak, dan sangkar
burung merak.
Tata ruang berfungsi sebagai rekreasi
dan penghargaan yang terdiri berbagai tanaman langka khas Indonesia. Di halaman
museum juga terdapat sebuah kapal perang NKRI ( Negara Kesatuan Republik
Indonesia ) Harimau à bukti sejarah
perjuangan pembebasan Irian Barat tahun 1962, kendaraan bersejarah, griya mahabarata,
dan griya mahkutarama.
Konsep arsitektur museum tercermin pada
rancangan tata luar dalam yang merupakan inti pengkajian dan diperkuat secara
integral oleh pola rancangan tata luar ruang. Penerapan makna simbolis pada
bentuk maupun unsur – unsur bangunan museum ini antara lain tercermin pada
bentuk kerucut, pola pohon hayat, kantor pengelola, lidah api, pola jaya kusuma,
pola cakram anggi, lingar, air mancur, dan warna pada unsur bangunan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
W Dari data – data yang
kami (tim penyusun) peroleh, kami menyimpulkan inti dari sejarah Museum Purna
Bhakti Pertiwi, diantaranya :
a) Museum
Purna Bhakti Pertiwi adalah sebuah wahana pelestarian benda bukti sejarah
perjuangan dan pengabdian Bapak Soeharto kepada Bangsa Indonesia sejak perang
kemerdekaan dan masa pembangunan.
b) Museum
Purna Bhakti Pertiwi sebagai objek wisata yang mendidik bagi pengunjung yang
datang mengunjungi museum tersebut.
c) Sebagai
objek wisata yang bermakna sejarah, Museum Purna Bhakti Pertiwi juga menyimpan
benda – benda koleksi yang diperoleh Bapak atau Ibu Soeharto dari berbagai
kalangan.
B.
Saran
W Kami (tim penyusun) juga
mengungkapkan beberapa saran yang intinya memohon, diantaranya :
a) Pengunjung diharapkan menjaga
kebersihan di lingkungan Museum Purna Bhakti Pertiwi !
b) Pengunjung diharapkan tidak
membawa makanan, minuman dan memegang benda – benda koleksi !
c) Pengunjung diharapkan tidak merusak
barang – barang yang terdapat di dalam Museum Purna Bhakti Pertiwi !
d) Pengunjung diharapkan tidak
mengambil barang – barang yang terdapat di Museum Purna Bhakti Pertiwi !
e) Pengunjung diharapkan tidak
membawa senjata tajam !
Disusun Oleh
- Keyfin aditya pratama
- Miftakhul ilmi A
- Sudarsono
- Winda fela