Posted by : Keyfin etrama di raizel 12.28.2013

Liburan anak-anak sekolah kali ini sudah kami rencanakan tidak ke mana-mana, tidak ke luar kota tetapi hanya menikmati seputaran Jakarta saja.
Sudah kami rencanakan beberapa tujuan untuk bepergian menghabiskan liburan anak-anak kami, di antaranya: Taman Safari (batal), Taman Mini Indonesia Indah, Mekarsari dan Bandung (yang juga batal).
Dari 2 tempat itu, Mekarsari dan TMII, ternyata foto-foto yang masih cukup layak di’share di sini adalah yang di TMII, lebih tepatnya di Museum Purna Bhakti Pertiwi, yang masih satu lokasi dengan TMII.
TMII sendiri adalah dari dulu sampai terakhir pergi, masih seperti itu saja. Mungkin pada masanya, TMII termasuk terbaik di Asia (?) atau secara regional Asia Tenggara. Tapi sekarang TMII terkesan berasal dari “abad silam” dan tidak ada yang istimewa, terkecuali bangunan-bangunan tiap daerah/provinsi yang tersebar di sana. Bangunan-bangunan itu masih nampak bagus, eksotis dan apik serta cukup terawat. Selain dari itu, semuanya biasa-biasa saja.
Yang mengesankan adalah justru Museum Purna Bhakti Pertiwi, yang bagiku adalah kunjungan untuk pertama kalinya.
Mengutip dari Wikipedia berbahasa Indonesia:
Museum Purna Bhakti Pertiwi didirikan oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi atas prakarsa Alm. Ibu Tien Soeharto. Museum yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini berisi koleksi benda-benda dan cindera mata yang bersangkut-paut dengan perjalanan pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, Alm. HM Soeharto. Jika berkunjung ke TMII, rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi museum ini.
Museum ini diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1993 oleh Alm. Presiden Soeharto bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Alm. Ibu Tien Soeharto, penggagas pendirian museum ini. Luas bangunan museum 25.095 meter persegi di atas tanah seluas 19,7 hektar.
Sebelumnya sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Alm. Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cinderamata yang dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat yang paling baik untuk itu adalah di museum.
Bangunan museum dikelompokkan dalam dua kategori, yakni bangunan utama dan bangunan penunjang. Bangunan utama berfungsi sebagai ruang pamer benda-benda koleksi seluas 18.605 meter persegi terdiri enam lantai dengan tinggi 45 meter sampai puncak ornamen lidah api berwarna keemasan di atas kerucut terbesar, dikelilingi sembilan kerucut kecil.
Ruang Utama diapit empat tumpengan warna kuning. Ruang terdepan adalah Ruang Perjuangan, dikitari Ruang Khusus, Ruang Asthabrata, dan Ruang Perpustakaan. Ruang Perjuangan berbentuk kerucut berukuran sedang seluas 1.215 meter persegi terletak di bagian barat kelompok Ruangan Utama. Ruang Khusus seluas 567 meter persegi terletak di bagian utara. Ruang Asthabrata seluas 1.215 terletak di bagian timur. Dan Ruang Perpustakaan seluas 567 meter persegi di bagian selatan.
Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cinderamata persembahan Tamu Negara RI, kenalan atau sahabat Presiden Soeharto. Tetapi juga ada cinderamata persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua cinderamata tersimpan dalam kotak kaca.
Di antaranya, cinderamata pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Dari PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko Carlos Salinas de Gortari berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev berupa seperangkat piring perak. Masih banyak lagi.
Masih di Ruang Utama berbentuk lingkaran dan luas itu, terdapat replika Peraduan Putri China. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau dan berasal dari Propinsi Yunnan, China. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77 meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri China pada masa Dinasti Sung (960-1279) dan Dinasti Ming (1384-1644).


Peraduan Giok
Sebenarnya masih banyak sekali koleksi-koleksi museum ini yang tidak akan habis dilihat, dibahas dan difoto.
Kita “keliling” yuk Museum Purna Bhakti Pertiwi ini…

Begitu memasuki lobby museum, sudah disambut sosok tinggi ini


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Followers

Keyfin aditya. Powered by Blogger.

cursor

konten ini berisi gambar cursor keren yang sekarang menjadi mouse anda.... Blue Fire Pointer

About

HAK CIPTA DIPEGANG OLEH ADMIN BLOG. MAU COPAS,KOMENT,FOLLOW TERSERAH ASAL SOPAN DAN PUNYA ATURAN,DAN BISA DIATUR.

garuda