- Back to Home »
- LAPORAN »
- Laporan Bu Jum.
Posted by : Keyfin etrama di raizel
4.18.2014
1.SUSUNAN TATA SURYA
Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari (bintang), planet-planet, satelit alam, meteor, asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi matahari (berevolusi). Matahari menjadi pusat tata surya karena semua benda langit berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips. Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebet perihelium dan titik terjauh disebut aphelium. Semua benda langit dalam sistem tata surya berputar mengelilingi matahari karena matahari memiliki gaya gravitasi paling besar.
2.
Meteoroid
Meteoroid merupakan benda-benda langit kecil yang juga
mengelilingi matahari dan jumlahnya sangat banyak. Sering beberapa dari mereka
jatuh ke bumi. Meteoroid yang jatuh ke bumi akan bergesekan dengan lapisan
udara dan terbakar. Meteoroid yang terbakar di lapisan udara disebut meteor.
Cahaya pijarnya sering Nampak sebagai bintang beralih. Batu meteor yang sampai
di permukaan bumi disebut meteorit. Meteor banyak mengandung besi dan nikel.
Asteroid
merupakan sejumlah
benda-benda langit kecil semacam planet yang bergerak mengelilingi matahari.
Asteroid sering pula dikenal dengan nama planet kecil. Asteroid banyak dijumpai
di sekitar lintasan Mars dan Yupiter. Dalam tata surya kita diperkirakan ada
lebih dari 100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama Ceres. Ceres bergaris
tengah kurang lebih 685 km.
Gas dan debu yang berada di antara planet-planet disebut
zat antar planet. Cahaya zodiak adalah cahaya yang terlihat di tempat gelap
seperti pita cahaya yang tipis. Itulah cahaya matahari yang dipantulkan oleh
zat antar planet.
3.Sabuk asteroid
Sabuk Asteroid secara umum adalah obyek Tata Surya yang
terdiri dari batuan dan mineral logam beku.
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari Matahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter.
Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil tata surya. Beberapa asteroid seperti Vesta dan hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik
Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10-4 m disebut meteorid.
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari Matahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter.
Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil tata surya. Beberapa asteroid seperti Vesta dan hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik
Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10-4 m disebut meteorid.
4.Planet dalam dan planet luar
PLANET DALAM
Planet-planet bagian dalam. Dari kiri ke kanan:
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars (ukuran menurut skala)
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir
tidak mempunyai atau tidak mempunyai bulan dan tidak mempunyai sistem cincin.
Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi,
seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan
nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki
kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan
lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet
inferior.
PLANET LUAR
Keempat planet luar, yang disebut juga planet
raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara
keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit matahari. Yupiter dan
Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih
besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai
raksasa es.[43] Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki
cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari
bumi.
15.planet
Pluto
Sejak
kapan Pluto tidak lagi berstatus menjadi planet?
Perdebatan tentang status Pluto dipicu oleh penemuan objek
yang diklasifikasikan sebagai objek lintas Neptunus atau Trans-Neptunian
Objects (TNO). TNO adalah benda tata surya yang mengorbit melintasi atau yang
berada di luar orbit planet Neptunus. Sampai akhir 1990-an telah ditemukan
hampir 100 TNO yang jumlahnya kini terus bertambah.
TNO pertama kali dikenalkan
oleh D. Jewitt dan J. Luu pada 1992 yang menemukan objek yang dinamakan QB1.
QB1 tidak termasuk ke dalam kelompok planet, asteroid, atau komet. Objek itu
mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan sifat Pluto. Namun Divisi III
International Astronomical Union yang membidangi sains sistem planet cenderung
menggolongkan QB1 sebagai TNO walaupun jika melihat ukurannya terlalu besar
untuk dikatakan sebagai sebuah TNO. Kemudian sejak 2002 ditemukan pula
objek-objek lain yang cukup besar sehingga diusulkan sebagai planet baru, yaitu
Quaoar, Sedna, dan Xena.
Setelah ribuan astronom berkumpul di Praha, Ceko, pada 24
Agustus 2006 akhirnya ditetapkan status baru untuk benda langit terujung
susunan planet di Galaksi Bima Sakti. Sejak tanggal tersebut melalui pertemuan
puncak International Astronomical Union (IAU) yang ke-26 Pluto tidak
masuk dalam kategori planet pada tata surya kita. IAU menegaskan kembali
definisi baru tentang sebuah planet yang akhirnya mengeluarkan Pluto dari
kelompok planet. Dengan demikian saat ini keluarga tata surya dikelompokkan
menjadi tiga yang terdiri dari delapan planet, planet kerdil (dwarf planet),
dan benda kecil tata surya lain seperti komet, asteroid, dan benda kecil
lainnya yang jumlahnya sangat banyak.